Sabtu, 10 Maret 2018

Management Kesehatan Ternak

     Management Kesehatan Ternak dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian faktor-faktor produksi melalui optimalisasi sumberdaya yang dimilikinya agar produktivitas ternak dapat dimaksimalkan, kesehatan ternak dapat dioptimalkan dan kesehatan produk hasil ternak memiliki kualitas kesehatan sesuai dengan standar yang diinginkan. Manajemen kesehatan ternak harus melalui suatu proses yaitu suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Penyakit merupakan salah satu hambatan yang perlu diatasi dalam usaha ternak. 
     Melalui penerapan manajemen kesehatan ternak yang dilakukan secara berkelanjutan, diharapkan dampak negatif dari penyakit ternak dapat diminimalkan. Penyakit-penyakit yang dijadikan prioritas untuk diatasi adalah penyakit parasiter, terutama skabies dan parasit saluran pencernaan (nematodiasis). Sementara itu, untuk penyakit bakterial terutama anthrax, pink eye, dan pneumonia. Penyakit viral yang penting adalah orf, dan penyakit lainnya (penyakit non infeksius) yang perlu diperhatikan adalah penyakit diare pada anak ternak, timpani (kembung rumen) dan keracunan sianida dari tanaman. Pengendalian penyakit parasit secara berkesinambungan (sustainable parasite controle) perlu diterapkan agar infestasi parasit selalu di bawah ambang yang dapat mengganggu produktivitas ternak. Vaksinasi terhadap penyakit Anthrax (terutama untuk daerah endemis anthrax), dan orf merupakan tindakan preventif yang dianjurkan (Thomas, 2015). 

    Sebelum melangkah lebih jauh dalam membahas Management Kesehatan Ternak (MKT), ada baiknya kita memahami klasifikasi hewan

     Klasifikasi Hewan

1. Hewan Pangan

Merupakan hewan yang dijadikan komoditi pangan untuk memenuhi pasukan protein hewani bagi manusia, disamping itu hewan pangan berperan dalam perekonomian


2.Hewan Konservasi
Merupakan hewan langka yang sengaja ditangkarkan manusia karena hewan tersebut dinyatakan hampir punah, tujuan hewan konservasi adalah kelestarian jenis hewan sebagai kekayaan bangsa

3. Hewan Laboratorium
Merupakan Hewan percobaan yang dijadikan objek penelitian di Laboratorium

4. Hewan Peliharaan
Merupakan hewan yang dirawat atau dibudidayakan untuk kesenangan manusia

5. Hewan Air/ Aquatic Animal
Mencakup nomor 1 sampai 4, namun hidupnya di air


     Prinsip kesehatan ternak 

Resiko terjadinya penyakit pada ternak disebabkan oleh 3 komponen yang saling berkaitan
  1.  Host (Inang/ternak)
  2. Agen penyakit
  3. Lingkngan
Jika semua komponen dapat berjalan seimbang dalam artian menerima penanganan yang tepat dan terpadu, dapat dipastikan tidak akan ada kendala dalam masalah kesehatan ternak.

    Pemeriksaan umum

Pemeriksaan umum ternak dilakukan dengan beberapa cara

  1. Anamnesa. adalah upaya mencari tahu dengan bertanya kepada klien /pemilik hewan, mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakit yang diderita oleh pasien /hewan yang diperiksa (sejarah hewan sebelum sakit, dan keadaan hewan pada saat sakit dll).
  2. Palpasi. Adalah memeriksa pasien dengan cara meraba untuk mengetahui adanya benjolan-benjolan ataupun kebengkaan abnormal dari suatu organ (kelenjar lymfe) bisa juga untuk memperkirakan suhu pasien.
  3. Perkusi. Adalah pemeriksaan dengan memukul baik dengan jari maupun dengan alat perkusi hummer. Ini dilakukan untuk mengetahui kepekaan /kenyaringan suara yang dihasilkan dari hasil pukulan yang kita lakukan terhadap organ mengenai ketebalan ataupun isi dari suatu organ yang kita maksud dalam pemeriksaan (ada perbedaan suara yang ditimbulkan)
  4. Auskultasi. Adalah memeriksa dengan alat pendengaran (stetoskop) untuk mendengarkan normal atau tidaknya suara yang ada yang ditimbulkan oleh aktifitas fisiologis organ.
Praktikum Anamnesa 

    • Hari/Tanggal : Rabu/7 Maret 2018
    • Waktu : 11.00 s.d. 12.00
    • Tempat : Kandang sapi Poltana Mapena dsn. Ngaglik ds. Lajolor kec. Singgahan
    • Objek Praktikum : Sapi Peranakan Ongole
Eartag Nomor : 09/08

  1. Hidung : Banyak Air
  2. Bulu : Kusam Rebah
  3. Feses : Cair
  4. Urine : Kuning Berbusa
  5. Mata : Hitam Berair
  6. Vulva : Normal
  7. Kulit : Ada luka di sekitar punggung
  8. Lingkungan : Kotor
  9. Pakan : konsentrat & jerami, berbau pesing
Eartag Nomor : 12/75

  1. Hidung : Lembab
  2. Bulu : Berdiri
  3. Feses :Normal
  4. Urine :Berbusa
  5. Mata : Ada bercak putih & berair
  6. Penis : Normal
  7. Kulit : Normal
  8. Lingkungan : Kotor
  9. Pakan : Konsentrat & Jerami, Berbau Pesing
Daftar Rujukan

Saputro,Thomas. http://www.ilmuternak.com/2015/06/manajemen-kesehatan-pada-ternak.html
https://karyadrh.blogspot.co.id/2016/03/diagnosa-pada-pemeriksaan-kesehatan.html

http://yusranyahya.blogspot.co.id/2014/05/tips-pencegahan-dan-pengendalian.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANGON.id

Apa Itu ANGON.id Angon.id Merupakan situs/aplikasi daring jenis marketplace yang dirancang untuk mempermudah proses berternak mulai dar...